Jealousy Incarnate Episode 15 & Preview Episode 16 (2016)
October 13, 2016 •
Di sinopsis
Jealousy Incarnate episode sebelumnya,
Pyo Na-Ri (Kong Hyo-Jin) akhirnya tahu mengenai perasaan Lee Hwa-Shin
(Cho Jung-Seok) saat ini kepadanya. Berusaha tetap setia pada Ko
Jung-Won (Ko Gyung-Pyo), Na-Ri mati-matian mendorong Hwa-Shin agar
menjauhinya. Entah karma, Hwa-Shin justru mengungkapkan niatnya untuk
naksir diam-diam kepada Na-Ri, sama seperti yang dulu dilakukan Na-Ri
terhadap Hwa-Shin. Pada akhirnya, Na-Ri tidak lagi bisa menahan
perasaannya. Mereka pun berciuman di ruang ganti rumah sakit. Apa yang
kira-kira bakal terjadi di
sinopsis drama korea Incarnation of Jealousy episode 15 kali ini?
Dok. gambar dan video © SBS of Korea Selatan
Momen ciuman Hwa-Shin dan Na-Ri terhenti gegara perawat mengetuk
pintu ruang ganti untuk mencari Hwa-Shin. Karena tidak terdengar
jawaban, ia pun pergi sembari mematikan lampu lorong. Di dalam ruang
ganti, Hwa-Shin meminta Na-Ri untuk keluar terlebih dahulu. Namun
bukannya langsung berganti baju, Hwa-Shin justru mengajak Na-Ri ngobrol
dari dalam. Ia pun sempat khawatir dan hendak keluar saat Na-Ri tidak
membalas panggilannya.
“Ini pertama kalinya kamu memanggil namaku seperti itu,” ujar Na-Ri.
“Ayo kita makan malam nanti. Itu pertama kalinya juga, kan?” ajak Hwa-Shin.
“Ya. Kita tidak pernah makan berduaan saja.” jawab Na-Ri.
“Kamu lulus dengan kemampuanmu sendiri. Itu tidak berkat bantuan
siapa pun. Kamulah yang berdiri di depan kamera. Jangan merasa menyesal
atau berterimakasih. Jadi kamu harus membiarkanku menyelamatimu, oke?
Mari kita rayakan bersama. Aku akan.. lupakan makan malam. Ayo kita
nikmati ayam dan bir seperti orang-orang lainnya.”
“Itu yang pertama juga.” ujar Na-Ri perlahan.
“Aku boleh minum bersamamu, kan?” tanya Hwa-Shin.
“Aku menyukaimu selama tiga tahun, tapi banyak hal yang baru pertama kali akan dilakukan.”
Hwa-Shin pun lanjut berganti baju, sembari kembali mengajak Na-Ri
ngobrol. Namun kali ini kembali tidak ada jawaban dan Na-Ri benar-benar
sudah tidak ada lagi di sana. Ia hendak mencarinya keluar rumah sakit,
tapi dokter Geum Suk-Ho (Bae Hye-Sun) dan perawat (Park Jin-Joo)
mengejarnya dan menariknya masuk ke dalam untuk menjalani terapi
terlebih dahulu. Mau tidak mau Hwa-Shin pun menurutinya.
Sekretaris Cha (Park Sung-Hoon) memberitahu perihal Hwa-Shin yang
mengalami skorsing dan tidak bisa mengikuti audisi penyiar kepada
Jung-Won. Jung-Won jadi gusar begitu menyadari bahwa kemungkinan
penyebabnya adalah karena Hwa-Shin membantu Na-Ri. Na-Ri sendiri saat
itu sedang melangkah dengan gontai di dekat butik Jung-Won. Namun ia
langsung bersembunyi begitu melihat Jung-Won keluar dari butiknya. Di
saat yang sama, Hwa-Shin mendatangi butik Jung-Won dan berhenti tidak
jauh dari sana. Ia hendak menelpon Jung-Won, namun Jung-Won ternyata
menelponnya terlebih dahulu.
“Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan denganmu,” ujar Hwa-Shin.
Na-Ri akhirnya melangkah mendekati mobil Jung-Won, tanpa tahu adanya
Hwa-Shin di seberang jalan. Ia mengetuk kaca jendela mobil Jung-Won.
Jung-Won menurunkan kaca jendela, lalu langsung mengatakan bahwa ia
mencintainya.
“Aku cinta kamu,” ujar Jung-Won untuk kedua kalinya.
Na-Ri terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku juga.”
Hwa-Shin yang mendengar percakapan keduanya dari telpon langsung mematikan telponnya.
Di dalam mobil Jung-Won, Na-Ri secara mengejutkan meminta untuk putus dengannya. Jung-Won kaget mendengarnya.
“Apa yang terjadi dengan orang yang baru saja mengatakan ia mencintaiku. Tidak masuk akal.”
“Maaf,” ujar Na-Ri sembari menundukkan kepalanya.
“Kenapa?”, tanya Jung-Won.
“Aku menyukai orang lain.”, jawab Na-Ri.
“Dan kamu mencintaiku juga?”, tanya Jung-Won.
Na-Ri mengiyakan. Jung-Won kaget sekaligus kesal mendengarnya. Ia pun
berniat untuk mulai menjalankan mobilnya dan mengantarkan Na-Ri pulang.
“Aku punya dua hati. Bagaimana bisa aku punya dua hati? Bagaimana
bisa aku mengencanimu saat aku punya dua hati? Aku mencintai keduanya…”
Jung-Won tidak mau mendengarnya dan membunyikan klakson mobilnya agar
Na-Ri berhenti berbicara. Ia lalu mengajak Na-Ri untuk makan malam,
namun Na-Ri menolaknya.
“Maafkan aku,” ujar Na-Ri sembari beranjak dari tempat duduknya.
“Jangan keluar,” cegah Jung-Won.
“Aku akan jadi orang yang buruk jika aku melanjutkan. Tidak, aku
sudah terlanjur jahat. Aku tidak bisa menyukai kalian berdua. Aku tahu
kamu tidak bisa memahamiku. Aku pun tidak bisa memahami diriku sendiri.
Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. Makilah aku dan buang aku
bersama dengan sampah. Aku tidak berhak atas cintamu. Maaf. Aku minta
maaf.”
Kali ini Jung-Won tidak lagi mencegah Na-Ri keluar. Tak lama kemudian
ia menghubungi Hwa-Shin dan memintanya untuk bertemu. Hwa-Shin sempat
menolaknya namun Jung-Won terus memaksa sehingga ia meminta Jung-Won
untuk menunggu terlebih dahulu karena ia masih ada urusan. Urusan yang
dimaksud ternyata adalah menunggu kedatangan Na-Ri di dekat halte bus
‘Rak Pasta’.
Ia langsung menghampiri Na-Ri begitu melihatnya turun dari bus.
“Apa yang kamu pikirkan saat tadi menciumku?” tanya Hwa-Shin. Ia melanjutkan, “Mengapa kamu menciumku?”
Na-Ri hanya terdiam.
“Ada apa dengan tatapan itu? Apakah kamu sudah lupa. Kamu langsung
berlari menemui Jung-Won untuk melupakan apa yang sudah kamu lakukan
bersamaku beberapa jam lalu, kan? Apakah kamu mencintaiku? Apakah kamu
mencintaiku?”
Na-Ri masih tetap terdiam.
“Apakah kamu menciumku meskipun tidak mencintaiku? Apakah kamu mencium orang yang tidak kamu cintai?”
“Aku mencium karena aku jatuh cinta,” jawab Na-Ri tiba-tiba.
“Aku berbicara tentang diriku,” respon Hwa-Shin dengan nada tinggi.
“Aku tidak berbicara saat kamu mencium Jung-Won. Ini hanya beberapa jam
sejak kamu menciumku.”
“Aku mencintaimu, tuan Lee. Aku mencintaimu.”
Bukannya senang, Hwa-Shin malah terlihat stress.
“Apa kamu bodoh?” tanyanya. “Jawab aku! Apakah kamu bodoh? Kamu pasti
benar-benar bodoh. Kamu tidak bisa menjawab apakah kamu bodoh atau
tidak. Kenapa aku harus melakukan ini dan menahan siksaan ini untuk
orang yang sedemikian bodohnya. Hei, apakah kamu benar mencintaiku?”
“Tidakkah kamu mencintaiku?”
“Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku bertingkah gila saat ini karena aku mencintaimu. Apakah kamu benar mencintaiku?”
Na-Ri mengangguk.
“Bagaimana dengan Jung-Won? Bukankah kamu mengatakan pada Jung-Won kalau kamu mencintainya?”
Nai-Ri kembali mengangguk.
“Kamu baru naksir pria hingga sekarang, sehingga jika ada pria yang
sedikit baik kepadamu, apakah kamu akan mulai menyukai mereka tanpa
peduli siapa mereka? Benarkah itu? Lalu kenapa kamu menciumku? Kenapa?
Apakah kamu menciumku lalu mencium Jung-Won di mobilnya.”
“Hentikanlah,” ujar Na-Ri sambil melangkah pergi.
“Apakah kamu mempermainkan kita berdua?” tanya Hwa-Shin sembari
meraih lengan Na-Ri. “Bagaimana lagi kamu bisa pergi maju mundur antara
aku dan Jung-Won, menciumkan orang yang satu dan mengatakan pada orang
yang lain bahwa kamu mencintainya? Apakah itu masuk akal? Aku tidak bisa
memahami ini dengan otak cerdas yang aku miliki. Aku tidak bisa
memahaminya. Aku tidak bisa!”
“Kalau begitu ayo kita putus,” respon Na-Ri. “Mari berhenti melihat satu sama lain.”
“Apa yang kita lakukan sampai kita bisa putus? Apakah kita berkencan?
Kita bahkan tidak pernah memulainya. Aku baru mau memulainya!”
“Tepat. Mari kita tidak memulainya.” balas Na-Ri. “Maafkan aku”.
“Apakah kamu benar menyukai kita berdua?” tanya Hwa-Shin sembari menghela nafas.
“Aku pasti sudah gila.”, jawab Na-Ri.
“Itu bukan karena kamu merasa buruk kepadaku setelah aku tidak bisa mengikuti audisi penyiar? Aku rasa begitu.” tanya Hwa-Shin.
Na-Ri menggelengkan kepalanya. Ia berkata, “Tidak, bukan karena itu.
Sebelumnya aku sudah ingin menciummu. Kamu terlihat memikat seharian
ini. Hatiku terus berdegup kencang. Ku pikir aku sudah mulai gila. Tapi
ketika aku meninggalkan ruang locker, aku merasa seperti aku melakukan
hal yang buruk pada Jung-Won. Lalu aku teringat aku pernah menciumnya,
lalu aku jadi merindukannya dan merasa aku akan jadi gila apabila aku
tidak melihatnya. Dan aku ingin mengatakan kepadanya kalau aku
menyukainya. Aku rasa aku akan mati.”
Sumber : http://curcol.co/sinopsis-jealousy-incarnate-episode-15-preview-episode-16-2016-5673