ANAK NILA
Aku gak tahu, semenjak di mimpikan almarhum (alm) kakekku di cerita “hadiah ulang tahun pertama di umur yang ke 17” hidupku terasa berbeda 360 derajat. Berbeda sekali. Awalnya aku merasa ketakutan yang luar biasa sampai sakit dan masuk rumah sakit karena demam tinggi akibat ketakutan, tapi setelah hampir kurang lebih 6 tahun aku menjalani ini, aku merasa biasa saja dan malah merasa senang bisa memiliki teman baru yang tinggal di alam yang berbeda, seperti Oi dan penjaga rumahku si setan usil alias susil.
Ternyata mereka (makhluk astral) itu seperti manusia juga, yang penuh dengan segudang aktivitas. Di awal aku bisa ngelihat dan papa bilang kalau aku ini adalah seorang “anak nila” alias anak indigo dari turunan kakek, aku gak percaya begitu saja tadinya, mungkin hanya halusinasiku saja semua ini dan aku gak pernah memperdulikannya. Tapi setelah aku menjalankan kehidupanku dengan keistimewaan ini, aku baru sadar kalau aku memang anak nila.
Aku merasa yakin kalau aku anak nila karena aku sempat search di google, selalu membaca buku tentang spritual dan banyak bertanya sama kek To’i. Apakah aku benaran anak nila? Apakah ini semua hanya imajinasi? Siapakah aku sebenarnya? Ternyata terjawab sudah kalau aku ini anak nila alias indigo dari kelakuanku dan kehidupan sehari-hari yang sebelumnya tak pernah ku sadari.
1. Aku orangnya kepo-an banget, selalu ingin tahu segala sesuatu apapun dan selalu bertanya tentang hal-hal di luar nalar manusia (papa yang bilang).
2. Aku sewaktu SMA menjadi juara umum, padahal sewaktu SMP paling aku cuman masuk 10 besar saja, sukur-sukur pernah juara 3. Entah kenapa semenjak SMA peningkatan otakku bertambah menjadi lebih baik. Sekarang semenjak duduk di bangku perkuliahan, aku selalu mendapatkan nilai A+ atau A tidak pernah B apalagi C.
2. Aku sewaktu SMA menjadi juara umum, padahal sewaktu SMP paling aku cuman masuk 10 besar saja, sukur-sukur pernah juara 3. Entah kenapa semenjak SMA peningkatan otakku bertambah menjadi lebih baik. Sekarang semenjak duduk di bangku perkuliahan, aku selalu mendapatkan nilai A+ atau A tidak pernah B apalagi C.
3. Aku memiliki tanda lahir di bagian punggung bewarna kelabu, yang awalnya aku menganggap itu hanya tanda lahir biasa. Tapi ternyata alm kakek juga punya tanda lahir ini tapi di bagian paha (kata papa).
4. Aku orangnya pendiam dan malas berbicara dengan orang. Aku hanya berbicara kalau ada pentingnya saja. Dan banyak orang-orang yang belum mengenalku, mereka mengatakan kalau aku ini dingin pada orang-orang. Aku senang bercerita dengan benda mati, seperti membuat cerita di laptop ataupun aku sering banget curhat dengan Oi.
4. Aku orangnya pendiam dan malas berbicara dengan orang. Aku hanya berbicara kalau ada pentingnya saja. Dan banyak orang-orang yang belum mengenalku, mereka mengatakan kalau aku ini dingin pada orang-orang. Aku senang bercerita dengan benda mati, seperti membuat cerita di laptop ataupun aku sering banget curhat dengan Oi.
5. Aku orangnya suka bosanan sesuatu hal dan selalu sebagai pemberontak sampai-sampai sewaktu SMA dan kuliah ini, guru dan dosenku pernah menghukumku karena menilai apa yang mereka katakan 50 persen salah ketimbang analisis dariku sendiri. Sampai-sampai aku pernah di cap sebagai “pemberontak” di SMA. Kenapa? Aku benar kok. Analisisku ini gak salah dan aku bisa membuktikannya.
Orang menganggapku lain. Aku merasa aku biasa saja. Tapi entah kenapa orang-orang (yang belum mengenalku) melihat aku pertama kali merasa aneh dan mereka pernah bilang kalau aku gila karena sering ketawa sendiri, cerita sendiri ataupun ngobrol sendiri. Padahal kala itu aku selalu berdua bahkan bertiga. Tapi gak ada seorang pun yang melihatku dan menganggapku kurang waras bahkan sampai detik ini.
Bagi orang-orang yang sudah mengenalku, kalau aku berbuat aneh dan di luar akal maka mereka sudah tahu kenapa. Itu sebabnya mereka (orang-orang yang mengenalku) selalu bilang “sudah dulu ya, aku/kami mau ngobrol dengan Gina” maka berakhirlah obrolanku dengan mereka (makhluk astral).
Alm kakekku bisa melihat makhluk astral dan juga bisa melihat masa lalu orang yang belum pernah di kenal dan mengenalnya hanya dengan memegang tangannya, maka dapatlah kakekku mengetahui masa lalu orang tersebut. Tapi tidak dengan keistimewaan melihat masa depan atau memprediksi sesuatu yang akan terjadi, kakekku tidak bisa.
Aku mulai mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan untukku, karena selain aku dapat teman baru dan baru lagi aku juga tahu mana orang-orang yang tulus padaku dan mana orang-orang yang modus padaku. Hanya dengan melihat pergerakan matanya aku sedikit banyaknya bisa membaca hatinya. Terima kasih telah membaca ini. Dan bagi kalian yang “Anak Nila” kalian bukanlah berbeda, kalian sama seperti halnya manusia pada umumnya. Kalian itu is-ti-me-wa. Sekian, Bye-bye.
sumber :http://cerita-hantu.com/anak-nila/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar